INDSATU.com - Puluhan proyek besar bakal dijalankan oleh Pemerintahan Presiden Prabowo pada tahun ini. dan Proyek-proyek besar ini, Dikatakan oleh presiden akan membuat dunia internasional terkaget dengan perkembangan Indonesia. Presiden Prabowo menyebut, Proyek besar yang akan dijalankannya bakal bersumber dari biaya dalam negeri atas dasar penghematan pemerintah yang sudah dilakukan. Sehingga pemerintah bisa mendorong transformasi hilirisasi hingga industrialisasi secara besar-besaran.
Presiden tidak merinci proyek besar apa yang akan dikerjakan namun beliau menyebut, Negara akan mampu melakukannya dan bermuara pada pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8%. Penasaran proyek besar apa saja yang akan dikerjakan di tahun ini, Yuk Simak video ini sampai selesai.
Dalam sejarah Indonesia memang pernah mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8,2% di tahun 1995. kala itu, Pertumbuhan ekonomi didorong oleh sektor kunci manufaktur atau hilirisasi, industri otomotif, konstruksi, jasa, dan investasi. Oleh sebab itu, Pemerintahan Presiden Prabowo optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen dapat tercapai pada tahun 2029 apa bila kita bisa mengelola kekayaan alam indonesia dengan sebaik baiknya. dan salah satu sektor yang menjadi andalan saat ini, Adalah dengan terus menggenjot Proyek strategis hilirisasi mineral dan pertambangan.
dalam hal ini, Adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID yang telah menyatakan akan fokus mengerjakan lima proyek strategis hilirisasi pada tahun 2025. perusahaan pelat merah tersebut, Telah mengalokasikan investasi sebesar Rp 20,6 triliun untuk lima proyek strategis tersebut.
dan dengan nilai investasi ini, Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso, Menyatakan akan terus mendorong program hilirisasi yang diharapkan dapat membantu pemerintah mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih progresif menuju masa depan Indonesia Emas, Serta menyampaikan dengan optimimis bahwa Target tersebut dapat dicapai dengan mengoptimalkan sektor industri pertambangan mineral dan batu bara.
Proyek-proyek strategis ini tidak hanya bertujuan meningkatkan daya saing nasional, tetapi juga menciptakan kemandirian energi serta penghematan devisa melalui pengolahan sumber daya mineral di dalam negeri.
dan Berikut, Adalah lima proyek strategis hilirisasi yang akan didorong pemerintah, Dan akan difokuskan oleh MAIN ID pada 2025:
yang pertama, Adalah Proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat. smelter ini, Ditargetkan ramp-up produksi pada kuartal pertama 2025 dan akan menghasilkan satu juta ton alumina per tahun.
yang kedua, Adalah Proyek pembangunan smelter aluminium baru di Kuala Tanjung, Sumatra Utara, melalui PT Inalum. rencananya, Smelter ini akan memiliki kapasitas produksi 600 ribu ton aluminium per tahun, Sehingga diharapkan dapat memperkuat rantai pasok industri aluminium nasional.
selanjutnya yang ke tiga, Adalah pengembangan proyek nikel di Halmahera Timur, Yang mencakup pembangunan smelter Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) untuk memproduksi nikel serta fasilitas High-Pressure Acid Leach (HPAL) untuk bahan baku baterai kendaraan listrik. Kapasitas produksi RKEF akan ditingkatkan menjadi 88 ribu ton nikel, sedangkan HPAL ditargetkan mencapai 55 ribu ton Mixed Hydroxide Precipitate (MHP).
dan yang ke empat, Freeport Indonesia akan Melanjutkan pembangunan smelter tembaga dan Precious Metal Refinery (PMR) di Gresik, Jawa Timur. Proyek ini direncanakan mulai beroperasi dan meningkatkan produksi pada akhir kuartal ketiga 2025.
sedangkan yang ke lima, Freeport Indonesia juga akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas atau PLTG berkapasitas 270 MW, dengan target penyelesaian pekerjaan awal pada kuartal kedua 2025. Serta Proyek pengembangan infrastruktur batu bara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.
Saat ini, Pemerintah terus mennggenjot percepatan hilirisasi yang menyasar sektor-sektor seperti mineral dan batu bara, minyak dan gas bumi, pertanian, kehutanan, serta kelautan dan perikanan. oleh karena itu, Presiden Prabowo telah resmi membentuk Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional yang dipimpin oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dan beranggotakan sejumlah menteri dan pimpinan lembaga.
Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 2025 menjelaskan bahwa pembentukan satgas itu bertujuan mempercepat hilirisasi di berbagai sektor dan mempercepat terwujudnya ketahanan energi nasional.
keputusan Presiden yang diteken oleh Presiden Prabowo pada Jumat 3 Januari 2025 itu, Juga menyebutkan bahwa percepatan hilirisasi menyasar sektor-sektor seperti mineral dan batu bara, minyak dan gas bumi, pertanian, kehutanan, serta kelautan dan perikanan. Hilirisasi di sektor-sektor itu bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas-komoditas yang diproduksi di dalam negeri.(IST
0 Komentar