INDSATU.com - Pengusaha sekaligus politisi Annar Salahuddin Sampetoding jadi tersangka ke-18 kasus produksi uang palsu di UIN Alauddin Makassar, Sulsel.
Penetapan tersangka dilakukan seusai pemeriksaan intensif sejak Kamis (26/12) malam hingga Jumat (27/12) pagi.
Dalam kasus ini, Annar memiliki peran yang sangat signifikan.
Ia berperan sebagai donatur utama yang membiayai seluruh pembelian bahan baku produksi uang palsu.
Bahkan awal mula produksi uang palsu ini dimulai dari rumah Annar di Jalan Sunu 3, Makassar.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono menjelaskan, tempat produksi uang palsu dipindahkan ke kampus UIN Alauddin Makassar seiring dengan meningkatnya jumlah cetakan.
Tersangka kemudian mendatangkan mesin cetak uang palsu dari China melalui Surabaya.
Mesin cetak dengan bobot dua ton ini bisa berada di area Perpustakaan UIN Alauddin berkat peran tersangka Andi Ibrahim yang merupakan Kepala Perpustakaan.
Andi Ibrahim berdalih mesin tersebut digunakan untuk mencetak buku perpustakaan.
Perpindahan lokasi produksi ke kampus UIN Alauddin bisa terjadi seusai Annar membujuk Andi Ibrahim.
Selain itu, ia juga mengiming-imingi pria bergelar doktor tersebut dengan keuntungan besar jika mencetak uang palsu.
Adapun dari hasil pengembangan terbaru, polisi berhasil menangkap satu DPO berinisial AR yang kemudian jadi tersangka ke-19.(IST)
0 Komentar