INDSATU - Panitia Pengawasan Kecamatan Gunug Talang ( PANWASCAM ) Laksanakan kegiatan bimbingan teknis terhadap 178 orang Pengawas TPS pada hari Rabu, 13 November 2024, yang bertempat di Aula Pertemuan Balai Benih Ikan ( BBI ) di Sungai Janiah. Kegiatan ini merupakan agenda penting yang harus diikuti oleh Pengawas TPS sebelum bertugas sebagai Pengawas Pemilu disekitar wilayah sebaran TPS yang bersangkutan.
Kegiatan Bimbingan Teknis ini dibuka secara resmi oleh Ketua Panwascam Gunung Talang "Betmil Yonika" Yang didampingi oleh Komisioner Panwascam gunung talang "Rozi Trio Viska" Divisi Penindakan Penanganan Pelanggaran Sengketa (P3S) serta para Pengawas Kelurahan / Desa (PKD) yang merupakan PKD dari 8 Nagari di Kecamatan Gunung Talang. turut menghadiri juga para Wali Nagari se Kecamatan Gunubg Talang.
Ketua Panwascam Gunung Talang "Betmil Yonika" menegaskan bahwa "sesungguhnya prinsip penyelenggaraan pemilu itu adalah : jujur, adil, mandiri, berkepastian hukum, tertib, terbuka, profesional, proposional efektif, efisien dan akuntabel. hal itu benar-benar mesti tertanam dalam diri para 178 Pengawas TPS yang tersebar di 8 Nagari dikecamatan Gunung Talang demi terwujudnya atau suksesnya Pemilihan serentak 2024 yang bermartabat.
pada kesempatan itu Betmil mangatakan bahwa dengan tingginya tensi politik saat ini, tentunya kualitas Pengawas TPS harus lebih diutamakan, apalagi banyak terdapat perbedaan dari beberapa aturan terkait pelaksanaan, salah satunya dalam pembangunan TPS dan posisi tata letak duduk PTPS itu tepat dibelakang antara KPPS 4 dan 5, dan KPPS 1, KPPS 2, KPPS 3, jadi untuk itu sangat penting sekali bimbingan teknis ini dilaksanakan. Selain menanamkan prinsip penyelenggaraan pemilu itu wajib dilaksanakan, Betmil menuturkan bahwa kita juga harus menjalin kordinasi yang baik dengan rekan kerja di TPS yaitu dengan 7 anggota KPPS.
Dipenghujung acara ketua panwascam Betmil Yonika menjelaskan.
" Pemetaan TPS rawan yang mana sesuai Surat edaran 112 dari Bawaslu, tentang beberapa indikator panduan pemetaan TPS rawan, yangmana cara kerja pengawas yaitu : Pertama harus ada pemetaan, selanjutnya langkah² pencermatan, berdasarkan temuan yabgbdicermati, lakukan upaya pencegahan potensi pelanggaran yang mungkin terjadi, dan selanjutnya kemudian mengawasi tahapan dengan ketat objek² pengawas tersebut, jikalau saat diawasi masih terjadi pelanggaran maka Pwngawas TPS dapat lakukan upaya penindakan. Terkait Pelanggaran Pemilu yang ditemukan tersebut tindakan yang dapat diambil oleh PTPS yaitu mencatat seluruh rangkaian kejadian pelanggaran, kemudian mengambil dokumentasi, lalu dituangkan dalam form A (laporan hasil pengawasan) untuk kemudian dilaporkan ke Sekretariat Panwascam melalui PKD.
Pada Kegiatan Bimbingan Teknis tersebut juga dipaparkan materi mengenai objek pengawasan PTPS dan potensi pelanggaran dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah 2024. materi ini disampaikan oleh "Rozi Trio Viska" Divisi Penindakan Penanganan Pelanggaran Sengketa (P3S).
Pengawas TPS mesti mengetahui potensi potensi pelanggaran pemilu yang mungkin terjadi diantaranya : Money Politik, Black Campaign, serta kampanye terselubung yang dilaksanakan pada saat Minggu tenang. hal ini merupakan pelanggaran yang berpeluang dilakikan dan dapat merusak hakekat pemilu yang jujur adil dan bermartabat. selain itu juga dilaksanakan kegiatan simulasi Pengawasan pemilu untuk memberi pemahaman yang lebih dalam bagi para Pengawas TPS. pada kegiatan simulasi juga dibimbing bagaimana menggunakan Aplikasi SISASLIH, yaitu aplikasi yang diperuntukkan khusus bagi para Pengawas TPS dalam menyampailan laporan Pengawasan selama Rangkaian Pemilihan Umum 2024.
Kegiatan Bimbingan teknis Pengawas TPS ini dilakukan selama dua hari pada tanggal 13 & 14 November 2024 dan alhamdulillah target yang diharapkan terpenuhi, yang dapat dilihat dari antusiasnya para Peserta Bimtek (PTPS ) mengajukan beberapa pertanyaan terkait beberapa potensi permasalahan yang akan terjadi didaerah kerja mereka masing masing.(Halilintar)
0 Komentar