Indsatu- Payakumbuh -Perguruan silek tradisi Limbago Budi nagari CUPAK Kab - Solok menjadi salah satu perwakilan kontingen cabang silat tradisi yang ikut berlaga diajang festival tingkat nasional yang diadakan dikota payakumbuh.
Acara yang bertempat dicafe agam jua Culture kota PAYAKUMBUH tersebut digelar selama 4 hari,Dimulai pada tanggal 25 -28 juli 2028.
Acara diawali dengan pawai parade kontingen dari masing2 kota dan kabupaten sesumatera barat dan juga dihadiri oleh beberapa kontingen dari propinsi lain seperti propinsi Jawa Barat, Jambi, Bangkinang, Kepulauan riau dan juga ada yang datang dari propinsi Aceh, Propinsi sumatera utara, Jawa timur dan propinsi Banten
Ketua panitia pelaksana kegiatan IVAN mengatakan
"Acara ini terlaksana berkat kerjasama dinas kebudayaan Propinsi Sumatera Barat dengan engprov IPSI Sumbar, yang mana kegiatan ini adalah kelanjutan dari kegiatan tahun sebelumnya yang bertajuk Silek art Festival (SAF) , untuk kegiatan yang kedua ini kami ganti nama menjadi festival silat Nusantara (FSN) dengan harapan cakupan kegiatan ini lebih luas agar silek minangkabau lebih dikenal disepanjang nusantara ini.bahkan dunia.
Namun pada intinya kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan gairah dan minat generasi muda minangkabau khususnya agar tetap mencintai dan melestarikan silek tardisi diranah minangkabau ini karena negara luar pun sangat senang dan suka dengan kekayaan gerak silek Minang Kabau."
Sementara itu guru besar sasaran silek LIMBAGO BUDI Nagari Cupak Kab.Solok RIZAL intan sati pandeka alam Mengatakan.
"Kami sangat senang dan bangga dapat mengikuti kegiatan festival silek Nusantara ini, kegiatan sperti ini sangat dinantikan oleh anak-anak murid kami.
mereka sangat gembira dapat tampil unjuk kebolehan setelah sekian lama mereka latihan disasaran. Harapan kami,
"kalau bisa acara ini dapat diadakan disetiap kota dan kabupaten disumatera barat ini agar dapat memacu semangat dan motivasi anak2 muda kita terus belajar silek..
"Sebenarnya bagi kami selaku pendidik ini adalah bentuk dari kecintaan kepada warisan leluhur .Kami akan tetap berusaha merangkul generasi muda agar mau belajar silek, sudah menjadi tanggung jawab bagi kami bagaimana silek ini tidak punah.
"Kalau lah tidak karena rasa memiliki mungkin kami sudah menyerah dalam perjalanan mengembangkan silek ini. kami hanya memiliki semangat dan rasa tanggung jawab kepada para leluhur yang telah bersusah payah menjaga dan mengembangkan bagai mana silek ini tidak hilang ditelan zaman, sementara kami seakan tidak mendapat tempat di para pemangku kebijakan, Itu terbukti tidak adanya perhatian dari pihak2 yang seharusnya bertanggung jawab .
Kami berangkat atas nama Kabupaten Solok dengan jumlah 8 personil atlit dan oficial dengan memakai dana dari anggaran pribadi, namun kami tidak putus asa dengan semua ini, Cuma yang jadi pertanyaan , Sampai kapan kami akan dibiarkan seperti ini "kata guru silek yang telah mulai mengajar silek sejak tahun 2008 silam(IST)
0 Komentar