INDSATU.COM - Walau bagaimanapun, Ilham Maulana,SH adalah kader Partai Demokrat yang cukup berjasa dan berhasil di Kota Padang. Ditangannya, partai berlogo Bintang Mercy itu mendapatkan kursi pimpinan di DPRD Kota Padang dan itu bukan pekerjaan yang sederhana.
Hal itu disampaikan oleh Rico Adi Utama Dato' Panglima, selaku Direktur Eksekutif POLEGINS (Political and Legal Institute), Jum'at (8/7/2022) di Jakarta.
"Pak Ir. Mulyadi (Ketua DPD Partai Demokrat Sumatera Barat), janganlah seperti yang lain, jangan menghakimi kader sendiri. Sebab, kasus yang disangkakan kepada Ilham Maulana dan masih bergulir di Polresta Padang itu, kan belum _inkrah._ Mengapa sekonyong-konyong ia harus diberhentikan sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kota Padang dan Wakil Ketua DPRD Kota Padang. Ini namanya politik kacang lupa dengan kulitnya, terlalu naif," ujar Rico Adi Utama.
"Jangan seperti pepatah di Minang, yakni; _Rumah Sudah, Tukang Babunuah_ (Indonesia; Rumah Selesai, Tukangnya Dibunuh). Kenang jugalah jasa Ilham Maulana yang ikut membesarkan Partai Demokrat di Kota Padang. Ia juga lelah, mengorbankan banyak hal; waktu, pikiran, materil termasuk keluarga dan perasaannya," imbuh Rico Adi Utama, yang juga Pemimpin Redaksi Koran Persada Post, itu.
Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa identifikasi pihaknya, di dalam tubuh Partai Demokrat Sumatera Barat, sedang terjadi politik taktis dan membelah diri menjadi beberapa kubu. Dan, hal itu menurutnya memang wajar, tetapi tidak mesti harus mengorbankan kader terbaik dan sudah berhasil, seperti Ilham Maulana.
"Memang setelah diberhentikan sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Ilham Maulana tetap Anggota DPRD. Tapi ingat, keputusan memberhentikan ia sebagai Pimpinan DPRD, itu juga menghentikan harapan masyarakat yang memilihnya, ini harapan konstituen loh. Biarkanlah proses bergulir, hingga ada upaya - upaya hukum Ilham Maulana untuk memperjuangkan nasib dan kariernya. Kalau soal fokus, Ilham Maulana masih sangat fokus saya perhatikan dalam melaksanakan tugasnya," tegasnya.
"Pak Mulyadi, jangan pula seperti ketua partai lainnya. Ambisi politik boleh, tapi mestinya lebih apik memainkan peran, terutama dalam menyikapi kondisi internal partai yang ia pimpin sendiri. Apakah sebuah prestasi dan prestise dengan Mulyadi bersikap demikian terhadap kadernya sendiri," pungkas Direktur Eksekutif POLEGINS, tersebut. (Yen)
0 Komentar