INDSATU.COM – Dalam perpolitikan, persaingan dianggap wajar, tapi kita mesti batasi dengan adanya moral disana. Sebagai pemimpin yang diamanahi rakyat dan diakui undang – undang, bupati harus memcerminkan sikap kedewasaan dalam berbuat, terutama perihal memimpin. Tidak bagus dilihat jika pejabat tinggi Solok mencerminkan arogansi dan egoisme di mata publik.
Kita bisa lihat efeknya dari egoisme pribadi sangat jauh sekali dari harmonisasi pergerakan dan pngembangan Kabupaten Solok. Tentu kita berharap tokoh Solok yang memimpin sekarang mengantarkan kita sebagai masyarakat Solok pada perkembangan pesat, baik dari segi ekonomi pendidikan dan sosial budaya. Sampai hari ini kita tidak melihat perkembangan Kab. Solok yang signifikan yang sebentar lagi sudah hampir 1 tahun masa jabatan.
“Yang dipertontokan diruang publik lebih bersifat tingkah – tingkah yang absurd dan tidak terletak pada tempatnya . Kita berharap pak bupati yang sekarg memberikan dampak yang besar kepada Kabupaten Solok dengan mmbangun harmonisasi dengan berbagai pejabat tinggi. Terutama kita lihat dengang wakil Bupatipati, seolah tidak ada singkronisasi satu samaa lain,” ungkap Anggara, kepada indsatu.com Jum’at, (25/3) siang.
Kemajuan pembangunan daerah sangat dipengaruhi oleh kolaborasi antar OPD. Namun dalam beberapa waktu terakhr kita lihat sangat jauh sekali dari kata kolaborasi antar pejabat tinggi, indikator tersebut mudah saja melihatnya. Keakraban antar bupati dan wabup contohnya, jika pak bupati dan wakil bupati memiliki rasa kebersatuan yang baik, mungkin masalah sepele bin receh seperti baliho saja tidak akan dipertanyakan masyarakat.
“Sampai kita mendengar pertanyaan dari masyarakat kenapa di hari ulang tahun Kabupaten Solok ini yang terpampang hanya bupati dan istrinya, kenapa tidak wakilnya, padahal kemarin kami memilih pak bupati dn wakilnya, bukan pak bupati dan istrinya. Saya kira sebagai golongan yang dhormati msyaraka,t pak bupati harus menunjukkan sikap dan etos kerja yang baik, bukan mempertontonkan sikap seolah ada rivalitas politik dengan wakil bupatinya. Tentu konsekuensinya adalah ketidak sinkronan program kerja yang muaranya pada ketidak majuan Solok sendiri. Yang dikorbankan tentu masyarakat, oleh karena itu kami memnta kepad bupati menyudahi sikap arogansi dan cerminkan politik santun,” tegas Anggra( anggra)
0 Komentar